Bayi setelah lahir sebaiknya diberikan
ASI, namun seiring dengan tumbuh kembang diperlukan makanan pendamping ASI.
Tabel 1.
Definisi Pemberian Makanan Bayi
Pemberian ASI Eksklusif
(Exclusive breastfeeding)
|
Bayi hanya diberikan ASI tanpa
makanan atau minuman lain termasuk air putih, kecuali obat, vitamin dan
mineral dan ASI yang diperas.
|
Pemberian ASI
Predominan
(Predominant
breastfeeding)
|
Selain mendapat ASI, bayi juga
diberi sedikit air minum, atau minuman cair lain, misal air teh.
|
Pemberian ASI Penuh
(Full breastfeeding)
|
|
Pemberian Susu Botol
(Bottle feeding)
|
Cara
pemberian makan bayi dengan susu apa saja, termasuk juga ASI diperas dengan
botol.
|
Pemberian ASI Parsial
(Artificial feeding)
|
Sebagian
menyusui dan sebagian lagi susu buatan/ formula atau sereal atau makanan
lain.
|
Pemberian Makanan Pendamping ASI
(MPASI) tepat waktu (Timely complementary feeding)
|
Memberikan bayi makanan lain
disamping ASI ketika waktunya tepat yaitu mulai 6 bulan.
|
Tabel 2.
Rekomendasi Pemberian Makanan Bayi
Mulai
menyusui
|
Dalam waktu
30-60 menit setelah melahirkan.
|
Menyusui
eksklusif
|
Umur 0-6
bulan pertama.
|
Makanan
pendamping ASI (MPASI)
|
Mulai diberikan pada umur antara
4-6 bulan (umur yang tepat bervariasi, atau bila menunjukkan kesiapan
neurologis dan neuromuskuler).
|
Berikan MP ASI
|
Pada semua bayi yang telah berumur
lebih dari 6 bulan.
|
Teruskan
pemberian ASI
|
Sampai anak berumur 2 tahun atau
lebih.
|
Tabel 3. Jadwal
Pemberian Makanan pada Bayi
Umur
|
Macam makanan
|
Pemberian
selama 24 jam
|
1-2 minggu
3 mg s/d 3
bulan
3 bulan
4-5 bulan
6 bulan
7-12 bulan
|
ASI
Formula
adaptasi
ASI atau
Formula
adaptasi
ASI atau
Formula
adaptasi
Jus buah
ASI atau
Formula adaptasi
Bubur susu
Jus buah
ASI atau
Formula
adaptasi
Bubur susu
Jus buah
ASI atau
Formula
adaptasi
Bubur susu
Nasi tim
Jus buah
|
Sesuka bayi
6-7 kali 90
ml
Sesuka bayi
6 kali
100-150 ml
Sesuka bayi
5 kali 180 ml
1-2 kali
50-75 ml
Sesuka bayi
4 kali 180 ml
1 x 40-50 g
bubuk
1 kali 50-100
ml
Sesuka bayi
3 kali
180-200 ml
2 x 40-50 g
bubuk
1 kali 50-100
ml
Sesuka bayi
2 kali
200-250 ml
2x 40- 50 g
bubuk
1 x 40-50 g
bubuk
1-2 kali
50-100 ml
|
Sumber: Ilmu Gizi Klinis Pada Anak, 2000
Berikut cara
pengolahan makanan bagi bayi usia 6 bulan :
ü KARBOHIDRAT
Jangan terpaku pada
nasi putih saja. Biasakan anak
konsumsi beragam sumber karbohidarat, seperti beras merah, kentang, ubi,
singkong, mi, bihun maupun jagung.
Cara memasak:
Cara memasak:
a. Beras putih, ditanak atau ditim, yang
penting, beras dimasak sampai matang dengan air secukuppnya agar tergelatinasi
sempurna (pulen).
b. Beras merah sebaiknya dicampur dengan
beras putih agar pulen, karen beras merah lebih keras.
c. Jagung direbus dengan sedikit air sekitar
10 menit, kemudian diolesi mentega, garam dan gula.
d. Ubi, dikukus dan dibuat pure (dihaluskan).
ü PROTEIN
Bisa didapat dari
daging-dagingan, ikan-ikanan, hati, udang, kerang, tempe dan tahu. Pilih sumber
protein yang mudah, murah, enak maupun berkualitas tinggi seperti telur.
Cara memasak:
Cara memasak:
a. Telur
Saat menggoreng jangan sampai
warnanya kecokelatan karena kadar gizinya akan berkurang. Yang terbaik, telur
direbus sampai matang (7-8 menit) atau masak cepat menggunakan sedikit minyak
dan bisa dicampur dengan sayuran yang diiris halus.
b. Ayam
Cara terbaik adalah dikukus untuk
campuran soto, ditumis sebagai campuran cap cay, disup, digoreng sebentar
setelah dibumbui (diungkep) atau digoreng sejenak menjadi ayam pop. Jangan
lupa, buang kulit ayam karena mengandung minyak jenuh.
c. Daging-dagingan
Protein pada daging justru harus
dimasak dengan baik. Namun agar zat besi tidak terbuang, jangan masak daging
terlalu lama. Sebaiknya ditim atau ditumis, karena itu potong tipis-tipis atau
cincang. Berbagai olahan daging seperti bakso dan sosis, proteinnya tidak
sebaik daging segar. Selain itu juga mengandung zat aditif sehingga
jangan terlalu sering dikonsumsi. Memasak bakso dan sosis sebaiknya ditumis,
disup atau sebagai campuran cap cay dan bihun goreng. Jangan digoreng karena
akan menambah kadar lemak yang sudah tinggi.
ü VITAMIN DAN MINERAL
Banyak terdapat pada sayuran dan buah-buahan. Semakin hijau
waran sayuran, makin banyak vitaminya. Semakin kuning, merah, atau biru warna
daging buah, vitaminya semakin kaya.
Cara memasak sayur :
Cara memasak sayur :
a. Vitamin A,D,E,K (terdapat pada bayam, wortel,
daun singkong, kangkung, kacang panjang, katuk, sawi, jagung) larut dalam
lemak. Jika dimasak bersama minyak goreng, seperti ditumis, jangan terlalu lama
sebab vitaminnya akan habis.
b. Vitamin C, B1, B2, B5, B12 (terdapat pada daun singkong,
katuk, melinjo, sawi, kentang, seledri, kucai, kacang panjang, kol. Tomat)
larut dalam air, karena itu jika direbus atau disup, jangan terlalu lama sebab
vitamin akan habis.
c. Rahasia merebus sayuran: masukkan sayur saat air sudah
mendidih, bubuhi garam, angkat.
d. Direbus maupun ditumis, pastikan sayur masih berwarna
hijau, segar dan batangnya masih renyah.
e. Hampir semua sayuran, khususnya bayam, harus
langsung dimakan setelah dimasak. Jangan tunda lebih dari 2 jam. Selain
vitaminnya rusak, dikhawatirkan ada reaksi kimia yang menyebabkan sayur tidak
layak dimakan.
Cara mengolah buah:
a. Agar vitamin utuh sebaiknya buah
dimakan langsung. Jika dijus, seratnya akan hilang, jika disetup, vitamin
berkurang saat dipanaskan. Diolah menjadi es buah baik, tetapi kadar gula
menjadi tinggi.
b. Beberapa buah akan lebih banyak
vitaminnya jika dimakan dengan kulitnya, seperti apel, pir dan anggur. Tetapi
jika Anda khawatir terhadap sisa pestisida pada kulit apel, sebaiknya dikupas
saja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar