Pertumbuhan
dan perkembangan anak ditntukan sebagian oleh faktor keturunan,
akantetapi lingkungan mempunyai peran yang besar. Faktor-faktor
lingkungan berperan dalam tumbuh kembang anak ialah masukan makanan
(diet), sinar matahari, lingkungan yang bersih, latihan jasmani, keadaan
kesehatan.
Bagi
pertumbuhan bagi yang penting tentunya pemberian makanan yang kualitas
maupun kuantitasnya baik hingga bayi dapat tumnuh normal, tidak terlalu
kurus akan terjadi juga tidak kegemukan. Penting pula perawatan bayi itu
harus sedemikian, hingga tetap sehat. Tiap kali bayi menderita sakit,
seperti penyakit infeksi, nafsu makannya akan berkurang sedangkan
kebutuhan energi dan zat-zat meningkat pada tiap infeksi, baik yang
ringan maupun yang berat.
Pengaruh status gizi dapat dilihat dari segi:
1.) TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA
Orang
tua yang memiliki tingkat pendidikan yang tinggi akan lebih memahami
makanan dan memiliki makanan yang baik untuk anak balita.
2.) SOSIAL BUDAYA
Ada
sebagian masyarakat yang mempunyai adat istiadat tertentu terutama
tentang pemberian makanan yang boleh dan tidak boleh. Misalnya, tidak
boleh makan telur jika ada luka, karena akan menyebabkan terjadinya
pembusukan pada luka dan lain sebagainya. Seharusnya telur merupakan
sumber gizi yang tnggi kadar protein dan baik untuk penyembuhan luka.
3.) SERAT MAKANAN
Serat
baik untuk kesehatan pencernaan. Anak-anak yang diberi makanan yang
berserat akan baik untuk untuk kesehatan dan pertumbuhannya.
4.) KEMUDAHAN CERNA
Nutrient
dalam bahan makanan yang lazim tersedia biasanya mudah dicerna.
Persentase nutrien yang dapat diasimilasi dalam sebagian besar bahan
makanan yang dikonsumsi sehari-hari cukup tinggi, misalnya untuk
karbohidrat 97% dan lemak 95%. Walaupun demikian beberapa faktor dapat
dipengaruhi proses kemudahan cerna tersebut, diantaranya cara menyimpan,
mengolah dan memasak bahan makanan, serta terdapatnya bahan senyawa
lain secara bersamaan. Misal, susunannya menjadi
lebih kecil; buah yang dikupas atau disimpan terlalu lama akan
kehilangan vitamin C; absorpsi besi akan meningkat bila diperlukan
vitamin C dan merendah bila ada susu atau teh.
5.) RASA KENYANG
Selain
terhadap kepuasan dan terpenuhnya rasa kenyang, pemberian makanan harus
dapat pula memenuhi persyaratan segi kesehatan. Beberapa jenis makana
mempunyai nilai rasa kenyang yang tinggi, berarti cepat memberikan rasa
kenyang, seperti susu, telur, makanan yang berlemak. Sedangkan roti,
kentang, daging tanpa lemak, ikan, sayur buah mempunyai nilai rendah.
Nasi, gula, atau jenis karbohidrat lain yang banyak dikonsumsi di
Indonesia, akan menyebabkan bertambahnya sekresi getah lambung
6.) SUMBER MAKANAN
Tersedianya
makanan sangat mempengaruhi status gizi seseorang. Semakin sulit atau
jauh mendapat makanan yang mengandung gizi akan semakin sulit juga bagi
seseorang untuk mendapatkan makanan yang mengandung cukup gizi atau gizi
yang baik.
7.) AUTOSINTESIS VITAMIN
Ada
beberapa jenis vitamin ternyata dapat dalam tubh individu sendiri.
Misalnya sintesis vitamin K, biotin dan asam pantotenat hanya mungkin
berlangsung bila terdapat bakteri flora usus. Tetapi belum diketahiu
dengan pasti mekanisme pembentukan vitamin ini dikaitkan dengan jumlah
kebutuhan tubuh sendirdi. Jenis makanan atau keadaan flora usus tertentu
dapat mempengaruhi pembentukan vitamin, seperti kejadian beri-beri pada
beberapa kelompok penduduk di Kobe, Jepang, sebagai akibat adanya
bakteri usus jenis lain yang dapat menghancurkan vitamin.
8.) PENGRUH OBAT
Beberapa
jenis antimikroba dapat mempengaruhi status gizi anak, walaupun tidak
sampai tahap MEP. Perubahan status gizi ini biasanya terjadi melalui
mekanisme adanya kelainan dasar berupa kelainan struktur salura cerna,
misalnya hiportropi mikrovilus atau stomatitis, yang kemudian dapat
mengakibatkan malabsorbsi, nafsu makan berkurang atau diare. Secara unum
telah dikenal bahwa pemberian antibiotik berspektrum luas untuk waktu
yang cukup lama dapat menyebabkan stomatitis, diare, atau berkurangnya
sintesis vitamin K (Derivat ampisilin, Kloramfenikol). Pemberian INH
dapat menimbulkan gejal defisiensi piridoksin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar